PENYIMPANAN ARSIP
A. PERALATAN PENYIMPANAN
ARSIP
1. Map Arsip (Folder), adalah lipatan kertas atau plastik tebal untuk menyimpanan arsip. Macam-macam Map Arsip meliputi:
a.
Stofmap Folio (Map Berdaun).
b.
Snelhechter (Map Berpenjepit).
c.
Brief Ordner (Map Besar Berpenjepit).
d.
Portapel (Map Bertali).
e.
Hanging Folder (Map Gantung).
2. Sekat Petunjuk (Guide), adalah alat yang terbuat dari karton atau plastik tebal yang berfungsi sebagai
penunjuk, pembatas atau penyangga deretan folder.
3. Almari Arsip (Filing Cabinet), adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip dalam bentuk lemari
yang terbuat dari kayu, alumunium atau besi baja tahan karat/api.
4. Arsip, adalah almari tanpa daun
pintu atau dinding pembatas untuk menyimpan arsip yang terlebih dahulu
dimasukkan dalam ordner atau kotak arsip.
5. Kotak/Almari Kartu (Card Cabinet), adalah alat yang digunakan
untuk menyimpan kartu kendali, kartu indeks dan kartu-kartu lain yang
penyimpanannya tidak boleh sembarangan agar mudah untuk ditemukan kembali.
6. Berkas Peringatan (Tickler File), adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip/ kartu-kartu yang
memiliki tanggal jatuh tempo.
7. Kotak Arsip (File Box), adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip yang terlebih dahulu
dimasukkan ke dalam folder/map arsip.
8. Rak Sortir, adalah alat yang digunakan untuk memisah-misahkan
surat yang diterima, diproses, dikirimkan atau untuk menggolong-golongkan arsip
sebelum disimpan.
B. TATA CARA PENYIMPANAN
ARSIP
1. Horizontal Filing (Flat Filing)
Penyimpanan
arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam stofmap atau snelhechter kemudian
ditumpuk ke atas dalam almari arsip (disusun secara mendatar/horizontal dari
bawah ke atas).
2. Vertikal Filing
Penyimpanan
arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam folder/map arsip kemudian diletakkan berdiri/ tegak
memanjang (sisi panjang arsip sejajar dengan lipatan folder/map) dan disusun berurutan
dari depan ke belakang.
3. Lateral Filling
Penyimpanan arsip
dengan cara arsip dimasukkan dalam snelhechter atau brief ordner kemudian
diletakkan berdiri dengan punggung di depan.
C. PROSEDUR PENYIMPANAN ARSIP
1. Meneliti dulu tanda pada lembar disposisi
apakah surat tersebut sudah boleh untuk disimpan (meneliti tanda pelepas surat/release
mark). Tanda pelepas surat biasanya berupa disposisi deponeren
yang menunjukkan perintah untuk menyimpanan surat.
2. Mengindeks
atau memberi kode surat tersebut. Indeks/kode
surat dibuat sesuai sistem penyimpanan arsip yang dipergunakan dan dibuat untuk
memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali surat.
3. Menyortir
atau memisah-misahkan surat sesuai dengan bagian, masalah atau tujuan surat. Kegiatan menyortir/memisah-misahkan surat sebelum disimpan biasanya
dilakukan dengan menggunakan rak/kotak sortir.
4. Menyimpan
surat ke dalam map (folder). Penyimpanan
surat ke dalam map/folder dapat menggunakan stofmap folio, snelhechter, brief
ordner, portapel ataui folder gantung kemudian dimasukkan ke dalam almari
arsip/filing cabinet atau alat penyimpanan arsip yang lain.
5. Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem
yang dipergunakan. Penyimpanan arsip dapat
menggunakan sistem penyimpanan arsip sebagai berikut:
a) Sistem Abjad (Alphabetic Filing System)
b)
Sistem
Tanggal (Chronological Filing System)
c)
Sistem
Nomor (Numeric Filing System)
d)
Sistem
Wilayah (Geographic Filing System)
e)
Sistem Subyek/Pokok
Masalah (Subject Filing System)
KESEKRETARISAN
1.
Arti Sekretaris dan Kesekretarisan
Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang
pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan
kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin
atau kegiatyan operasional perusahaan.
Kesekretarisan adalah satuan organisasi yang melakukan
rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan lainnya
yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang supaya tujuan organisasi dicapai
dengan lancar.
2.
Kedudukan dan Peran Sekretaris
Sekretaris
organisasi bertindak sebagai Kepala Sekretariat yang mempunyai wewenang membuat
rencana, membuat keputusan, mengorganisir bawahan dan sarananya, melakukan
pengawasan, memberi perintah, menyelenggarakan sistem komunikasi yang baik,
melakukan pengarahan, penyempurnaan organisasi dan tata kerja.
Ruang Lingkup, Tugas dan Fungsi
Sekretaris
A.
Ruang Lingkup
Menyelenggarakan
pembinaan ketatausahaan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan surat
menyurat yang meliputi pembuatan surat, penerimaan, pengolahan,
pendistribusian, dan penyimpanan. Menyelenggarakan tata hubungan baik
secara intern maupun extern. Menyelenggarakan rapat-rapat. Menyelenggarakan pengaturan
penerimaan tamu/kunjungan.
B.
Tugas Administratif Kesekretariatan
Memperlancar lalu lintas dna distribusi informasi ke segala
pihak baik intern maupun ekstern. Mengamankan rahasia
perusahaan/organisasi, Mengelola dan memelihara dokumentasi perusahaan atau
organisasi yang berguna bagi kelancaran fungsi manajemen (POAC).
C.
Fungsi Sekretaris
a)
Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen.
b)
Sebagai alat pelaksana pusat ketatausahaan.
c)
Sebagai alat komunikasi organisasi/perusahaan.
d)
Sebagai pusat dokumentasi.
e)
Kedudukan Sekretaris dalam Organisasi.
f)
Peran Strategis.
g)
Peran Teknis.
h)
Peran Pendukung.
i)
Kualifikasi/Syarat-syarat Sekretaris.
j)
Syarat Pengetahuan.
k)
Syarat Keterampilan.
l)
Syarat Kepribadian.
v
Tugas seorang sekretaris adalah membantu pimpinan dalam melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan
teknis, tetapi cukup penting artinya bagi pimpinan. Seorang pimpinan akan sangat
memerlukan bantuan sekretaris dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor seperti:
1)
Menerima tamu
2)
Menerima telepon
3)
Mengambil dikte dan melatinkan
4)
Menyimpan surat
Untuk
itu seorang pemimpin mengharapkan bahwa bantuan yang diberikan oleh seorang
sekretaris akan berbeda tergantung dari bidang usaha yang diberikan oleh
pimpinan misalnya direktur dari perusahaan percetakan akan berbeda dengan lembaga
bantuan hukum. Pada umumnya pekerjaan-pekerjaan sekretaris dikelompokkan:
a)
Tugas-tugas yang bersifat rutin
b)
Tugas-tugas khusus
c)
Tugas-tugas yang bersifat kreatif
d)
Melakukan hubungan dan kerja sama
Seorang
sekretaris harus selalu berusaha untuk mencari cara-cara yang baik untuk menumbuhkan hubungan dan kerja sama
yang baik antara sekretaris dengan pimpinannya dalam batas-batas kedinasan.
v Pengembangan Diri Seorang Sekretaris
Arti
dan Pentingnya Pengembangan Pengembangan sekretaris dalam
realisasinya dapat dilakukan, baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa
organisasi. Salah satu diantaranya yaitu dengan melalui
pendidikan dan latihan yang mencakup:
1)
Pre Service Training, adalah latihan yang diberikan pada
waktu seseorang belum menempati suatu jabatan tertentu, yang meliputi: Pendidikan formal yang
diselenggarakan umum. Latihan pra jabatan, latihan ini
dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan, tempat sekretaris bekerja.
2)
In Service Training, yaitu latihan yang dilakukan pada
saat sekretaris sedang menduduki jabatannya.
v Tujuan Pengembangan Sekretaris
Adapun
tujuan pengembangan dan latihan sekretaris pada dasarnya untuk memperoleh 3 hal, yaitu:
a)
Menambah pengetahuan
b)
Menambah keterampilan
c)
Merubah sikap
v Mengembangkan Diri dalam Jabatan
Agar
sekretaris dapat berhasil dengan baik, pada dasarnya tergantung kepada 3 faktor
yang secara langsung mempengaruhi sekretaris dalam bidang kesekretarisan, yaitu
:
a.
Kemampuan untuk dapat mengerjakan bermacam-macam tugas
pekerjaan secara efisien.
b.
Kepribadian yang menarik
c.
Kemauan untuk bekerja.
Ø TUGAS – TUGAS SEKRETARIS
Tugas
seorang sekretaris dapat dikelompokkan kedalam 8 macam, yaitu:
a.
Tugas-tugas Rutin
b.
Tugas Sosial
c.
Tugas Insidental
d.
Tugas Sekretaris dalam Businees Meeting
e.
Tugas Keuangan
f.
Tugas-tugas Resepsionis
g.
Tugas-tugas Khusus
h.
Tugas-tugas Istimewa
Ø PRINSIP TERPENTING SEKRETARIS
“
Tutup Mulut Rapat – Rapat, Pasang Mata Awas – Awas, Buka Telinga Lebar – Lebar”.
Ø SEKRETARIS HARUS MAMPU
1.
Membagi waktu kerja dengan keluarga.
2.
Menjadi ujung tombak dalam perusahaan/organisasi.
3.
Menentukan arah dan tujuan perusahaan/organisasi.
4.
Pandai menyimpan rahasia.
5.
Siap full kontek dan ready to fight in every moument.
6.
Dan lain-lain.
Ø TUGAS POKOK SEKRETARIS
1.
Membantu pimpinan.
2.
Menyiapkan agenda rapat.
3.
Menyusun administrasi / pembukuan perusahaan.
4.
Mengatur daftar kegiatan perusahaan / organisasi.
5.
Dan lain sebagainya.
Ø HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
SEORANG SEKRETARIS
1.
Memberikan kesempatan bukan kepada yang berhak.
2.
Memberikan informasi perusahaan / organisasi kepada yang
bukan haknya.
3.
Watak keras kepala dan menang sendiri.
4.
Jangan mudah terpengaruh oleh orang lain.
5.
Kriteria seorang sekretaris:
-
Seorang Sekretaris harus berpenampilan serapi mungkin.
-
Pandai, murah senyum, sikap dan tutur kata yang baik.
-
Memberikan seyuman yang menarik.
-
Pintar, terampil,cakap.
Ø
JENIS-JENIS SEKRETARIS
Berdasarkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawabnya
sekretaris dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Sekretaris Instansi
(Organisasi), yaitu sekretaris yang berfungsi sebagai Office manager
karena secara formal menjalankan fungsi manajer yang ruang lingkupnya meliputi
semua aspek kegiatan kantor. Sekretaris Organisasi sering disebut Executive
Secretary dan memiliki pegawai atau karyawan. Contoh Sekretaris Jenderal,
Sekretaris Inspektorat Jenderal, Sekretaris Wilayah, Sekretaris Dewan,
Sekretaris Yayasan, Sekretaris dalam perusahaan (business secretary). Sebagai
Executive secretary harus paham akan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, azas-azas
manajemen serta organisasi dengan baik. Paham mengenai sifat urusannya sehingga
mampu merencanakan, menyusuan struktur dan tata organisasi (sekretariat) dengan
baik.
2.
Sekretaris Pribadi, yaitu sekretaris yang hanya bekerja
sebagai pembantu pimpinan dan sebagai mediator (perantara) pimpinan. Sekretaris
pribadi bukanlah manajer dan tidak mempunyai anak buah. sebagai contoh
Sekretaris Direktur, Sekretaris Manajer, Sekretaris Rektor. Sekretaris Pribadi
merupakan tangan kanan pimpinan. Ia harus mampu mencegah pimpinan agar jangan
sampai kelebihan beban atau persoalan kecil yang kurang penting, sehingga
pimpinan dapat berkonsentrasi pada persoalan yang lebih penting. Oleh karena
itu ia harus berusaha mengenal sifat dan pribadi pimpinannya, adat kebisaaan,
kegemaran /hobby, kelebihan dan kekurangan dan melindungi pimpinan agar jangan
sampai terjerumus, cara dan kemampuan kerjanya, keperluan dalam melaksanakan
tugasnya sehingga pekerjaanya menjadi lebih baik. Berdasarkan kemampuannya dan pengalaman kerjanya,
sekretaris dapat dibedakan menjadi :
1) Sekretaris Junior, yaitu
sekretaris yang baru meniti kariernya sebagi sekretaris. Ia baru keluar dari
pendidikan sekretaris, jadi belum meiliki pengalaman kerja. Sekretaris Junior
perlu banyak belajar dan bimbingan dari seorang Sekretaris Senior.
2) Sekretaris Senior, yaitu
sekretaris yang sudah memiliki profesionalisme yang mantap, dapat berdiri
sendiri mengatasi masalah yang timbul dalam melaksanakan tugasnya.
Ø PROFIL KEDUDUKAN
DAN PERAN SEKRETARIS
Profil kedudukan sekretaris organisasi, bertindak sebagai Kepala Sekretariat yang mempunyai wewenang membuat
rencana, membuat keputusan, mengorganisir bawahan dan sarananya, melakukan
pengawasan, memberi perintah, menyelenggarakan sistem komunikasi yang baik,
melakukan pengarahan, penyempurnaan organisasi dan tata kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar