Selasa, 16 Juni 2015

LAPORAN PENELITIAN KAJANG AMMATOA


BAB I
PENDAHULUAN
KAWASAN ADAT AMMATOA
 A.    Latar belakang
Negara Indonesia adalah negara yang tidak diragukan lagi akan keanekaragaman kebudayaa-Nya. Tidak hanya Bali dan kebudayaan-Nya saja yang sudah dikenal di luar negeri baik itu Australia, Amerika, Jepang, Malaysia dan lain-lain, jika Bali sudah di kenal dunia maka di Provinsi Sulawesi Selatan ada tempat yang mulai menarik parhatian dunia yaitu Kajang Amma Toa, bertempat di Kajang Kabupaten Bulukumba.
Daerah kajang berbeda dengan daerah yang ada di daerah lain, ditengah era globalisasi atau modern saat ini, daerah kajang tidak terpengaruh semua itu. Daerah kajang masih tetap menjunjung tinggi kebudayaanya. Masyarakat Adat Ammatoa Kajang merupakan sebuah masyarakat dimana dalam kehidupannya masih sangat memegang kuat tradisi dan pola hidup yang senantiasa harmonis dengan alam. Bahkan uniknya lagi, komunitas masyarakat ini tak mau menerima teknologi yang ada sekarang karena bagi mereka teknologi yang ada saat ini dapat merusak kehidupan yang senantiasa harmonis dengan alam.
Hitam merupakan sebuah warna adat yang kental akan kesakralan dan bila kita memasuki kawasan Ammatoa, pakaian kita harus berwarna hitam. Warna hitam mempunyai makna bagi Mayarakat Ammatoa sebagai bentuk persamaan dalam segala hal, termasuk kesamaan dalam kesederhanaan. Tidak ada warna hitam yang lebih baik antara yang satu dengan yang lainnya. Semua hitam adalah sama. Warna hitam menunjukkan kekuatan, kesamaan derajat bagi setiap orang di depan Sang Pencipta. Kesamaan dalam bentuk wujud lahir, menyikapi keadaan lingkungan, utamanya kelestarian hutan yang harus di jaga keasliannya sebagai sumber kehidupan.